Apa Itu Domain? Pengertian Domain bagi Pemula |
Jika Anda masih baru di dunia website dan hosting, pasti Anda bertanya-tanya, apa itu domain? Pada dasarnya domain atau nama domain diasumsikan sebagai alamat fisik. Sebagai contoh, navigasi satelit membutuhkan nama jalan atau kode pos untuk agar sistem bisa menyediakan arah. Sama halnya
dengan web browser yang membutuhkan nama domain untuk mengarahkan Anda atau para pengunjung
ke website.
Nama domain terdiri atas dua elemen utama. Misalnya, nama domain Facebook.com memuat nama
website (Facebook) dan ekstensi nama domain (.com). Pada saat perusahaan (atau orang pribadi)
membeli nama domain, mereka bisa membuat atau menentukan server agar nama domain bisa
diarahkan.
Registrasi nama domain dikelola oleh organisasi yang disebut ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers). ICANN menentukan ekstensi nama domain yang tersedia dan menjaga database agar tetap terfokus pada ke mana nama domain mengarah.
Setiap website yang Anda buka terdiri atas dua elemen utama: nama domain dan web server.
1. Web server adalah mesin fisik untuk menyimpan file dan database yang menyusun website Anda
dan menampilkannya kepada para pengunjung situs pada saat mereka mengakses dan membuka
website Anda dari komputer.
2. Nama domain merujuk pada sederet nama yang diketik oleh para pengunjung situs di kolom
pencarian agar situs Anda bisa terbuka dan dapat diakses. Nama domain mengarahkan web
browser ke server yang menyimpan berbagai resource. Tanpa nama domain, orang-orang akan
mengetikkan alamat IP server untuk mengakses situs Anda. Tentu saja hal ini sangat
merepotkan.
Bagaimana Cara Kerja Domain?
Nama domain layaknya shortcut yang akan mengarahkan kita ke server yang mengonlinekan website
Anda.
Tanpa nama domain, orang-orang akan memasukkan alamat IP untuk mengakses dan membuka website
Anda. Hanya saja, alamat IP sangatlah panjang dan sulit untuk diingat atau tidak efektif jika ingin
diiklankan.
Sebagai contoh, Hostinger.co.id adalah nama domain. Anggap saja alamat IP kami adalah 100.90.80.70.
Alamat IP mengarah ke server tapi jika pengunjung situs ingin menggunakannya. alamat tersebut tidak
bisa digunakan untuk resolve website. Apabila alamat IP mencoba resolve website, maka server remote
harus menggunakan port 80 dengan halaman default (misalnya, index.html) yang tersimpan di dalam
direktori aplikasi web.
Seperti yang telah Anda ketahui, menyalahgunakan server default dan alamat IP hanya akan membuat
Anda bingung dan membuang-buang waktu. Karena itulah, sebagian besar pemilik website memilih
untuk menggunakan layanan provider, seperti Hostinger, yang menawarkan paket bundled, yakni gratis
domain jika membeli paket web hosting selama setahun atau lebih.
Domain juga bisa memanfaatkan redirect atau pengalihan yang umumnya memudahkan Anda untuk
menentukan apakah dengan mengakses domain Anda, para pengunjung secara otomatis dialihkan ke
situs lain. Metode ini sangat berguna untuk campaign dan microsites atau untuk mengalihkan
pengunjung ke halaman landing dedicated di situs Anda. Opsi pengalihan (redirect) juga merupakan
opsi terbaik untuk menghindari kesalahan penulisan domain. Misalnya, Anda ingin membuka Facebook.
Alih-alih mengetik alamat yang benar, Anda malah memasukkan www.fb.com. Karena ada opsi
redirect, Anda kemudian akan dialihkan ke situs yang resmi, yakni www.facebook.com.
Berbagai Tipe Domain
Tidak semua nama domain mengikuti formula dan aturan yang sama. Meskipun domain .com paling
banyak digunakan, sekitar 46.5% website global, masih ada domain lain yang bisa Anda pilih,
seperti .org dan .net. Berikut beberapa tipe domain yang paling banyak digunakan:
TLD: Top Level Domains
Seperti namanya, tipe nama domain ini merupakan top level dari sistem nama domain di internet.Tersedia ribuan TLD yang bisa Anda gunakan tapi yang paling banyak digunakan antara lain adalah .com, .org, .net, dan .edu.
Daftar TLD resmi dikelola oleh organisasi yang disebut Internet Assigned Numbers Authority (IANA) dan dapat Anda lihat di sini. IANA mencatat bahwa daftar TLD juga menyertakan ccTLD dan gTLD, yang akan kami bahas sebentar lagi.
ccTLD: County Code Top Level Domains
ccTLD memuat domain yang hanya terdiri atas dua huruf dan didasarkan pada kode negara
internasional misalnya .us untuk United States dan .jp untuk Jepang. Biasanya ccTLD digunakan oleh
perusahaan yang membuat dedicated situs untuk area-area tertentu. Domain-domain tersebut tampil
sebagai ‘sinyal’ bahwa suatu situs berada di negara atau wilayah yang ditargetkan.
gTLD: Generic Top Level Domain
Pada dasarnya, gTLD adalah TLD yang tidak menggunakan kode negara. Sebagian besar gTLD ditujukan untuk penggunaan website yang spesifik, misalnya .edu untuk website institusi pendidikan. Sampai di sini, Anda sudah memahami bahwa Anda tidak perlu memenuhi syarat tertentu untuk register gTLD. Sebagai contoh, .com tidak selalu ditujukan utuk website komersil.
Contoh lain dari penggunaan gTLD adalah .mil (militer), .gov (pemerintahan), .org (lembaga nirlaba
dan organisasi), dan .net yang awalnya dibuat sebagai nama domain untuk penyedia layanan internet
(ISPs), tapi sekarang bisa digunakan di bidang apa saja.
Tipe Nama Domain yang Lain
Kami telah menyebutkan tipe nama domain yang sering digunakan. Sekarang kami akan
memperkenalkan variasi lain yang bisa Anda gunakan:
Second Level Domain
Mungkin Anda sudah pernah melihat atau mengetahui tipe nama domain ini sebelumnya. Kali ini, kami
akan membahas tentang domain yang berada tepat setelah top level nama domain. Perlu Anda ketahui,
di sini kami tidak akan membahas istilah teknis. Kami akan menjelaskan topik ini melalui contoh yang
mana lebih mudah untuk dipahami, apalagi jika berkaitan denan kode negara.
Sebagai contoh, alih-alih .com, perusahaan di Inggris akan menggunakan .co.uk. Inilah contoh
penggunaan second level domain. Contoh lainnya, .gov.uk biasanya digunakan oleh institusi
pemerintah dan .ac.uk digunakan oleh institusi akademik dan universitas.
Subdomain
Subdomain tidak mewajibkan para webmaster untuk membeli nama domain tambahan jika ingin
menambahkan divisi di situs mereka. Webmaster kini bisa membuat subdomain yang bisa diarahkan ke
direktori tertentu pada server. Subdomain merupakan opsi terbaik utuk situs campaign dan tipe web
konten lainnya yang sebaiknya dibuat terpisah dari halaman atau beranda utama.
Sebagai contoh, Facebook menggunakan developers.facebook.com untuk menyediakan informasi yang
spesifik pada developer web dan developer aplikasi yang hendak memanfaatkan Facebook API. Contoh
lainnya adalah support.google.com.
Cara Daftar Domain
Masing-masing penyedia hosting menggunakan sistem yang berbeda, dan proses daftar domain
tergantung pada provider.
Untuk mendaftarkan nama domain, langkah pertama yang biasanya dilakukan adalah mengecek
ketersediaan nama domain di fitur pencari domain. Sebagian besar penyedia nama domain akan
memungkinkan Anda untuk mengetikkan atau memasukkan nama domain yang diinginkan, kemudian
dicek ketersediaannya. Di Hostinger, kami juga menyediakan opsi nama domain lain jika nama domain
yang Anda inginkan sudah digunakan oleh user lain.
Setelah itu, Anda hanya perlu menyelesaikan langkah-langkahnya dengan mengklik Checkout
Sekarang dan melakukan pembayaran untuk nama domain yang dipilih. Setelah nama domain dibeli dan terdaftar, Anda akan mendapat akses untuk mengelola control panel yang telah dilengkapi semua tool manajemen yang dibutuhkan.
Cara Transfer Domain
Nama domain juga bisa ditransfer dari registrar yang satu ke registrar lainnya. Namun, Anda harus
memerhatikan syarat-syarat berikut ini agar proses transfer domain berjalan mudah:
1. Domain haruslah berumur 60 hari atau lebih dari 60 hari terhitung sejak masa registrasi atau transfer terakhir.
2. Domain tidak boleh berada dalam status Redemption atau Pending Delete.
3. Miliki kode otorisasi domain (nama lainnya EPP code).
4. Informasi kepemilikan domain harus valid, dan layanan perlindungan privasi harus dimatikan.
Transfer domain memang tidak diwajibkan. Hanya saja, akan lebih mudah kalau Anda memiliki web
hosting dan domain dalam satu layanan.
Di Hostinger, cara transfer domain bisa dilakukan dari registrar mana pun. Prosesnya sendiri
berlangsung selama 4-7 hari. Jangan khawatir, jika Anda belum mengetahui dengan benar cara transfer
domain, tim Support kami akan siap sedia membantu Anda!
Pengertian Domain dan Hosting serta Perbedaannya
Seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya, nama domain diibaratkan seperti alamat fisik,
sedangkan web hosting adalah tempat fisik, dan segala konten tersimpan dalam tempat tersebut.
Nama domain digunakan untuk membuat shortcut yang mudah guna menautkan yang diketik oleh para
pengunjung situs di kolom pencarian dengan server yang mengonlinekan website yang dituju. Nama
domain sepenuhnya berbentuk digital dan tersimpan dalam database yang terpusat.
Sementara itu, hosting sedikit berbeda dari nama domain karena membutuhkan server fisik yang
berlokasi di mana saja di belahan dunia ini dan terhubung ke internet. Server tersebut umumnya
seperti hard drive komputer yang menyimpan semua file dan database website. Disebut server karena
tempat penyimpanan ini ‘menyajikan (serves)’ website ke pengunjung situs.
Pada saat Anda mengetikkan URL (misalnya, www.hostinger.co.id) ke web browser, maka browser akan mengirimkan permintaan ke server yang spesifik di mana file dan data situs Anda tersimpan. Server kemudian mengupload file dan mengirimkannya ke internet, lalu ditampilkan ke perangkat yang Anda gunakan untuk mengakses website.
Jadi, Apa Itu Domain?
Di dunia web hosting, nama domain diibaratkan alamat suatu bangunan. Berikut beberapa hal terkait
pengertian domain yang harus Anda ketahui:
1. Nama domain diasumsikan sebagai alamat suatu tempat.
2. Nama domain terdiri atas nama website (misalnya Hostinger) dan ekstensi nama domain
(misalnya, .co.id).
3. Semua registrasi nama domain dikelola oleh ICANN.
4. Cara kerja domain mengarahkan pengunjung ke server yang tepat (saat mengakses
website).
5. Domain .com merupakan nama domain yang paling populer dan digunakan oleh 46.5%
website.
6. ccTLDs menggunakan kode negara dan mengacu pada area geografis (misalnya, .cn atau
.es).
7. gTLD merupakan ekstensi nama domain yang digunakan untuk tujuan spesifik (misalnya,
.org untuk organisasi).
8. Setiap registrar menawarkan proses daftar domain berbeda-beda.
9. Anda dapat menggunakan fitur cari domain untuk mengetahui ketersediaan nama
domain yang Anda inginkan.
10. Domain dapat ditransfer dari satu provider ke provider lainnya.
11. Server merupakan mesin fisik yang menyimpan file website.
12. Jika Anda butuh bantuan, tim Support kami akan selalu siap membantu Anda.
Kesimpulan
Di tutorial ini, Anda telah mengetahui apa itu domain dan cara kerja domain. Selain itu, Anda juga
telah mempelajari dasar-dasar cara transfer domain dan proses registrasinya.
Perbedaan Domain dan Hosting
Pengertian Domain
Domain diibaratkan sebagai alamat. Tiap-tiap komputer yang berhubungan satu sama lain akan memiliki alamat IP (IP Address). Namun, alamat IP yang berbentuk deretan angka sulit untuk dihafalkan.
Karenanya, muncul nama domain.
Domain atau nama domain adalah alamat website yang dituliskan pengguna Internet di kolom bar URL.
Contohnya:
niagahoster.co.id
hostinger.co.id
Jika domain diibaratkan alamat, maka hosting adalah rumah yang kita miliki. Misalnya adalah website.
Seperti yang kita lihat, namadomain.com pasti memiliki website yang bisa dibuka. Website itulah yang
disebut dengan Hosting. Untuk memiliki domain, Anda harus mendaftarkan nama domain ke domain
registrar, contohnya Niagahoster.
Pengertian Hosting
Hosting diibaratkan sebuah lahan dimana Anda dapat membangun "rumah" di atasnya. JIka Anda
memiliki nama domain namun tidak memiliki hosting, hal itu tampak seperti Anda memiliki alamat tanpa rumah. Anda dapat menarik pengunjung lewat nama domain, namun pengunjung takkan melihat apapun di sana.
Dalam website tersebut, Anda dapat menyimpan informasi, file, atau bahkan database (baik berupa
tulisan, gambar, script, video, dll) yang ingin ditampilkan.
~BYE~
Komentar
Posting Komentar